Oleh: Desiy Ema Dwi Wahyuni, S.Si
I. Latar Belakang
Budaya positif secara umum merupakan keyakinan dan nilai yang disepakati yang menjadi kebiasaan bersama yang akan dilakukan dalam waktu lama. Salah satu bentuk budaya positif yang perlu dikembangkan oleh warga sekolah adalah budaya literasi. Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Dengan literasi, peserta didik mempunyai wawasan yang luas, melatih keterampilan berpikir kritis, memperbaiki motivasi dan pandangan hidup yang penting bagi kesuksesan hidup. Dengan literasi, peserta didik juga bisa berbagi motivasi dan wawasan dengan peserta didik yang lain. Harapannya, jika peserta didik yang menyampaikan motivasi, akan lebih didengar peserta didik lainnya karena mereka dalam satu frekuensi dan di masa remaja, mereka lebih sering mendengar pendapat temannya daripada pendapat orang dewasa. Oleh karena itu, salah satu langkah sederhana namun penting adalah menanamkan pentingnya literasi bagi peserta didik melalui kegiatan aksi nyata ““Pembiasaan Budaya Positif Berupa Berbagi Motivasi Antar Peserta Didik Melalui Program Literasi”. Dengan aksi nyata ini diharapkan dapat membangkitkan semangat literasi dan berbagi motivasi di antara peserta didik.
II. Tujuan Aksi Nyata
Dalam melaksanakan kegiatan aksi nyata ini, tujuan yang ingin dicapai adalah menumbuhkan pembiasaan budaya positif berupa keterampilan literasi dan berbagi motivasi antar peserta didik melalui program literasi. Selain itu, diharapkan melalui kegiatan ini juga akan menumbuhkan profil pelajar Pancasila, beriman & bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri, berkebhinnekaan global, gotong royong, berpikir kritis, dan kreatif.
III. Pelaksanaan Kegiatan / Linimasa Tindakan
Langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan ini antara lain :
- Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan meminta izin untuk melaksanakan aksi nyata
- Meminta dukungan kepada para teman-teman guru serta orang tua peserta didik
- Berkolaborasi bersama peserta didik untuk membuat pojok literasi kelas dimana buku bacaan peserta didik disimpan di almari di area tersebut dan peserta didik bisa saling meminjam buku
- Membuat kolaborasi dengan peserta didik untuk maju di depan kelas, menyampaikan resensi/ isi buku/ hikmah dari buku yang dibacanya
- Menyusun Program Literasi bersama Tim Literasi yang ditunjuk
IV. Tolok Ukur Keberhasilan
Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil apabila :
- Program Literasi berjalan sesuai dengan jadwalnya
- Peserta didik terbiasa membaca minimal satu buku dalam dua pekan
- Peserta didik terbiasa tampil percaya diri menyampaikan resensi/isi buku/ hikmah dari buku yang dibacanya
- Peserta didik termotivasi dalam kebaikan seperti yang disampaikan dalam hikmah buku yang dibacanya atau yang temannya baca dan ceritakan
V. Dukungan yang dibutuhkan
Pelaksanaan kegiatan aksi nyata ini dapat terselenggara dengan baik karena didukung oleh berbagai pihak diantaranya dari :
- Kepala Sekolah
- Guru
- Tenaga Kependidikan
- Peserta didik
- Orang Tua Murid
- Komite Sekolah
- Masyarakat
VI. Kendala yang Dihadapi
Tantangan yang harus dihadapi dalam melaksanakan aksi nyata ini meliputi :
- Beberapa siswa belum membawa buku bacaan yang sudah diinsruksikan sekolah untuk dibawa
- Program Literasi terkadang tidak optimal pelaksanaannya karena berbenturan dengan jadwal kegiatan sekolah yang lain
VII. Program Tindak Lanjut
Program tindak lanjut yang dilakukan selanjutnya setelah kegiatan ini berjalan diantaranya :
- Mengevaluasi program literasi agar ke depannya bisa lebih optimal
- Menjadikan program literasi ini berjalan secara kontinyu, jangan sampai berhenti di tengah jalan
DOKUMENTASI AKSI NYATA
1. Rancangan Kegiatan Aksi Nyata
2. Perencanaan Kegiatan Aksi Nyata
3. Pelaksanaan Kegiatan Aksi Nyata
Peserta didik membaca buku bacaan yang dipilih sendiri dalam program Literasi